Bunuh diri, sebuah fenomena miris yang makin banyak terjadi di
Indonesia. Setiap tahun, angka bunuh diri semakin meningkat dan
dilakukan dalam berbagai rentang usia. Anda mungkin masih ingat dengan
kasus seorang ibu yang bunuh diri dengan terlebih dahulu memberikan
racun kepada anak-anaknya, alasan dia melakukan hal itu, banyaknya
hutang dan tekanan ekonomi. Menyedihkan sekaligus menjadi gambaran pada
kita semua bahwa tingkat stres akibat masalah ekonomi tak dapat dianggap
remeh.
Dilansir oleh Newsmax Health, sebuah studi yang
dilakukan pada warga New York City sejak tahun 1990 memberi bukti kuat
bahwa bunuh diri erat kaitannya dengan kemerosotan perekonomian.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiologymenemukan
bahwa tingkat bunuh diri yang dilakukan warga New York meningkat
sebesar 29% pada tahun 2006 dibandingkan pada tahun 1992. Padahal, tahun
2006 adalah tahun sebelum terjadi resesi dan krisis ekonomi Amerika
Serikat.
"Alasan di balik keputusan individu untuk mengakhiri hidupnya seringkali
rumit dan sulit dipahami, bahkan bagi keluarga dan teman-teman mereka,"
kata peneliti senior Dr. Sandro Galea. "Biasanya, keputusan untuk
mengakhiri hidup merupakan kombinasi dari beberapa masalah, misalnya
saja stres akibat tekanan ekonomi menjadi alasan paling sering
dilakukannya bunuh diri. Tekanan ekonomi dapat melukai harga diri
seseorang dan membuat keterbatasan penerimaan bantuan, termasuk
perawatan kesehatan mental,"
Angka statistik bunuh diri yang dikumpulkan New York City Medical Examiner
menunjukkan bahwa masalah pengangguran, lapangan kerja, jam kerja dan
tagihan kolektor pajak juga bertanggung jawab pada keputusan seseorang
untuk mengakhiri hidupnya. Para peneliti mengatakan bahwa temuan ini
bisa menjadi gambaran bagi pihak penyedia layanan kesehatan mental untuk
merangkul semua golongan masyarakat. Terlebih lagi pada saat
perekonomian di suatu negara mengalami goncangan.
Kita tahu bahwa
fenomena bunuh diri akibat masalah ekonomi juga makin sering terjadi di
Indonesia, dan semoga saja tidak ada kejadian serupa seiring dengan
kenaikan harga barang-barang dan biaya hidup yang pada akhirnya
memengaruhi sisi perekonomian seseorang.
(vem/yel)
Sumber : http://www.vemale.com/body-and-mind/segar-dan-rileks/12586-stres-masalah-ekonomi-sebabkan-bunuh-diri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hanya manusia yang berkomentar baik dan sopan. sedangkan hanya binatang yang berkomentar buruk dan tidak memikirkan perasaan dan tidak menghargai orang lain... Trima kasih....